Di suatu senja yang penuh drama, seorang karyawan bernama Dani pulang kerja dengan leher kaku, punggung nyeri, dan pinggang menjerit minta ampun. Duduk di atas motor, dia merasa seperti robot tua yang sendinya udah karatan. Sampai rumah, dia langsung rebahan. Tapi bukannya rileks, tubuh malah makin kaku kayak patung selamat datang.
“Ini bukan hidup yang aku pesan,” gumamnya sambil mandang langit-langit, berharap ada solusi jatuh dari atas.
Eh, tiba-tiba muncul notifikasi di HP: “Coba yoga buat pemula, yuk! Redakan pegal dalam 10 menit.”
Dani cengar-cengir. “Yoga? Bukannya itu buat orang yang bisa lipat badan kayak pretzel?” Tapi karena putus asa dan gak mau hidupnya berakhir dengan dijuluki “Dani si Bahu Kaku”, dia pun klik videonya.
Ini namanya “Open-minded Move” – Coba hal baru, walau awalnya skeptis.
- Child’s Pose: Pose Balita yang Bikin Bahagia
Dani mulai dari gerakan paling gampang. Duduk di lantai, tekuk kaki ke belakang, bungkuk sampai dahi nyentuh matras. “Eh, nyaman juga ya,” pikirnya.
Tiba-tiba bahunya berasa plong. Punggungnya kayak disayang semesta. Ternyata pose ini emang kayak pelukan dari belakang, tapi yang peluk itu gravitasi.
Ini namanya “Let it Go” – Belajar melepaskan ketegangan, bukan mantan.
- Cat-Cow Pose: Bukan Sapi, Tapi Bikin Lega
“Sekarang kita masuk ke gerakan kucing dan sapi,” kata video. Dani langsung curiga. “Jangan-jangan abis ini gue disuruh meong.”
Tapi ternyata dia cuma perlu posisikan diri seperti merangkak, lalu lengkungkan punggung ke atas (cat), dan lengkungkan ke bawah sambil angkat kepala (cow).
Gerakan sederhana ini bikin tulang belakangnya yang dari tadi protes langsung bilang, “Thanks, bro.”
Ini namanya “Flow Like a Pro” – Biarkan tubuh ngalir, gak usah ngelawan.”
- Downward Dog: Pose Anjing Menghadap Bawah (Tapi Tetap Anggun)
Awalnya Dani pikir pose ini cuma cocok buat influencer yoga dengan tubuh lentur. Tapi setelah nyoba, ternyata efeknya langsung nendang ke betis dan bahu.
“Wah, ini sih bukan cuma olahraga, ini deklarasi perdamaian antara aku dan tubuhku!”
Tangan dan kaki menapak lantai, bokong ke atas, punggung lurus. Otot-otot yang selama ini ngambek karena duduk 9 jam akhirnya diajak kompromi.
Ini namanya “Respect Your Body” – Tubuh lo bukan mesin, dia juga butuh dimengerti.

- Legs-Up-The-Wall: Pose Mager yang Ternyata Healing
“Lah, ini mah gue bisa banget,” kata Dani sambil nyender di lantai, kaki dinaikkan ke dinding. Gak perlu gerak, cuma napas tenang sambil memandangi ujung jari kaki.
Darah mengalir ke arah yang jarang dia beri perhatian. Peredaran lancar, kepala ringan, hati damai.
Ini namanya “Lazy but Healing” – Kadang yang paling santai itu justru paling bermanfaat.
- Savasana: Tiduran Tanpa Rasa Bersalah
Gerakan penutup yang ternyata cuma… tiduran. Tapi ini bukan sembarang rebahan. Ini rebahan dengan niat mulia.
Dani menutup mata, fokus ke napas. Beberapa menit kemudian, bukan cuma pegal yang reda, tapi pikirannya juga lebih adem.
Ini namanya “Sacred Nap” – Rebahan yang sah dan didukung ilmu.
Yoga Bukan Buat Jadi Lentur, Tapi Jadi Luwes
Dani yang awalnya skeptis, sekarang malah rutin tiap malam. Dia sadar, yoga itu bukan buat nunjukin siapa paling fleksibel. Tapi siapa yang mau berdamai dengan tubuhnya setelah seharian dihajar jam kerja, klakson jalanan, dan notifikasi WhatsApp grup kantor.
Dari hanya 10 menit sehari, Dani jadi punya ruang untuk dirinya sendiri. Tanpa harus daftar gym mahal, tanpa harus tampil sempurna.
Ini namanya “Finding Balance” – Ketika hidup jungkir balik, lu yang harus tetap tegak.”
Akhirnya Dani bisa bilang ke teman-temannya, “Gue gak cuma kerja cari cuan. Gue juga kerja sama tubuh gue sendiri.”
Dan percaya atau nggak, sejak rajin yoga, Dani gak pernah lagi denger punggungnya bunyi kayak keripik tiap bangun tidur.
Ini namanya “Win-Win Solution” – Lo happy, tubuh juga happy.
Jadi, buat kamu yang merasa hidup udah cukup melelahkan, jangan tunggu badan ngambek dulu baru nyari solusi. Coba deh mulai dari yoga sederhana. Gak perlu jago, cukup mau. Karena kadang, yang paling tubuh kita butuhkan bukan obat, tapi perhatian.
Dan itu semua… bisa dimulai dari selembar matras dan niat setulus rebahan.