Suatu pagi yang cerah, seorang ibu muda dengan koper di tangan dan anak di gendongan tiba-tiba bertanya ke suaminya yang lagi buka-buka aplikasi pesan tiket:
“Sayang, kita naik Super Air Jet aja ya. Tiketnya murah. Tapi… itu maskapai siapa sih?”
Si suami yang gaya rambutnya udah mirip karakter anime gara-gara stres kerjaan, cuma bisa garuk kepala.
“Eh… Super Air Jet itu… hmm… anak maskapai mana ya? Garuda? Lion? Atau dia anak indie yang bikin startup sendiri di langit?”
Pertanyaan simpel, tapi jawabannya ternyata bikin kening berkerut. Maklum, namanya aja udah kaya pahlawan super dari Marvel versi transportasi udara.
Dan inilah kisahnya. Duduk yang nyaman. Buka cemilan kalau ada.

APA ITU SUPER AIR JET?

Super Air Jet itu ibarat anak baru di kelas yang datang dengan sneakers putih bersih, gaya casual, tapi langsung populer.
Belum setahun muncul, udah digosipin sana-sini. Katanya maskapai milenial, katanya low cost, katanya cocok buat kaum rebahan yang mau liburan tapi dompet lagi diet.
Tapi pertanyaan utamanya tetap menggantung di udara…

“Super Air Jet ini sebenernya anak maskapai mana?”

SIAPA ORANG TUANYA?

Resmi di-launching tahun 2021, Super Air Jet adalah maskapai yang menyasar pasar milenial.
Kalau maskapai lain pakai slogan “terbang nyaman”, mereka malah fokus ke “terbang murah + gaya kekinian.”

Tapi jangan salah. Di balik wajah fresh dan konten Instagramable-nya, Super Air Jet ini punya DNA yang nggak asing.

Bapaknya? Banyak yang bilang: Lion Group.

Iya, Lion Air, si raja langit kelas ekonomi yang udah wara-wiri bawa jutaan penumpang sejak zaman Blackberry masih tren. Walau secara resmi Super Air Jet ngaku berdiri sendiri, tapi di balik layar, banyak jejak yang bikin orang yakin:

  • Pilot dan kru banyak yang alumni Lion.
  • Sistem booking dan jadwal mirip-mirip.
  • Pesawatnya Airbus A320, jenis yang juga sering dipake di grup Lion.
  • Kantornya? Sama-sama di kawasan Lion.

Ini namanya “Jejak Genetik yang Tidak Bisa Disembunyikan” – Mau ngaku bukan anaknya, tapi wajahnya nyaris sama.

SUPER AIR JET = ANAK MILENIAL DI DUNIA PENERBANGAN

Gaya Super Air Jet itu beda.
Logo warna ungu, desain branding modern, dan fokus mereka cuma satu: anak muda.
Mereka ngerti:

  • Anak muda itu suka hemat, jadi harga tiket jangan bikin kantong mewek.
  • Anak muda itu suka foto-foto, jadi interior pesawatnya dibuat lebih clean & estetik.
  • Anak muda itu suka denger musik dan scroll TikTok, jadi mereka nyediain WiFi hiburan sendiri. Keren gak tuh?

Ini namanya “Know Your Audience” – Pahami siapa penumpang lo, lalu kasih yang mereka butuhin (plus bonus vibes).

KOK HARGANYA BISA MURAH?

Sama kayak kamu beli sepatu KW tapi kualitasnya masih bisa diajak kondangan.
Super Air Jet punya model bisnis Low-Cost Carrier (LCC). Artinya:

  • Kursi banyak, ruang kaki seadanya.
  • Gak ada makanan gratis. Laper? Beli.
  • Pilih kursi? Tambah biaya.
  • Bawa bagasi? Ada batasnya.

Tapi buat yang penting sampai tujuan dengan harga hemat, ini pilihan yang tepat.
Toh di darat juga gak ada yang tanya kamu tadi duduk di mana, 1A atau 34F.

Ini namanya “Value for Money” – Uang pas-pasan, tetap bisa jalan-jalan.

APA BEDANYA DENGAN LION AIR?

Kalau dianalogikan dalam dunia keluarga:

  • Lion Air itu bapaknya. Serius, pengalaman banyak, tapi kadang telat jemput.
  • Super Air Jet itu anaknya yang lagi belajar hidup mandiri. Gaya bebas, tapi duit masih dari orang tua.

Mereka beda merek, beda style, tapi satu DNA. Kayak Indomie dan Mie Sedap. Sama-sama bikin kenyang, tapi rasa dan cara promosinya beda.

ADA YANG NYANGKA MASKAPAI LUCU?

Di media sosial, nama “Super Air Jet” pernah jadi bahan meme.

“Ini maskapai atau superhero?”
“Kayaknya kalau naik ini bisa teleport, deh.”
“Super Air Jet = Jet pribadi para milenial miskin gaya.”

Tapi di balik meme itu, Super Air Jet tetap serius ngejalanin bisnisnya.
Buktinya: rute makin banyak, penumpang makin rame, dan rating di aplikasi booking juga makin naik.

Ini namanya “Laugh All You Want, But We’re Flying” – Diketawain boleh, asal pesawat tetap jalan.

JADI, SUPER AIR JET ITU ANAK SIAPA?

Jawaban resminya?
Super Air Jet adalah maskapai swasta independen.
Tapi kalau kamu gali lebih dalam, lihat pola-pola kecil, dan tanya pilot-pilotnya, jawabannya akan berbisik pelan:

“Iya, ini anak Lion Group.”

Cuma gak mau ngaku terang-terangan aja. Biar keliatan keren dan mandiri. Kayak anak kost yang bilang udah lepas dari orang tua, padahal duit kuliah masih minta transfer.
Ini namanya “Strategi Branding” – Lo bisa bilang beda, asal gak beda banget.

PENUTUP

Super Air Jet mungkin belum seterkenal Garuda atau Lion. Tapi dia tahu apa yang dia mau:

  • Anak muda yang butuh terbang murah.
  • Gaya kekinian tanpa harus nyewa jet pribadi.
  • Branding yang gak kaku.

Anak siapa?
Secara resmi: independen.
Secara “ngerti-ngerti aja”: ya, anak Lion lah.

Dan kalau kamu masih ragu…
Coba deh terbang sekali. Rasain sendiri.

Karena dalam dunia penerbangan, seperti dalam hidup: Yang penting bukan anak siapa kamu, tapi kamu mau terbang ke mana.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *