Di sebuah kantor kecil penuh deadline dan kopi sachet-an, ada seorang karyawan bernama Udin. Suatu hari, saat lagi sibuk ngetik laporan yang katanya “urgent” dari tiga minggu lalu, tiba-tiba kepalanya cenut-cenut kayak abis dicubit tiga makhluk halus.
Sambil meringis, Udin bergumam,
“Aduh… migrain lagi… ini kerjaan apa kutukan sih?”
Bukannya langsung minum obat, Udin malah buka laptopnya buat googling: “Makan apa biar gak migrain?”
Dan inilah awal mula perjalanan heroik Udin mencari jawaban lewat dunia kuliner.
Ini namanya “Problem Solving via Perut” – Cari solusi lewat makanan, bukan hanya obat.
Pertama: Kacang-kacangan
Udin nemu fakta menarik. Katanya, kacang almond bisa jadi jagoan buat ngusir migrain. Bukan karena kacang ini sakti, tapi karena mengandung magnesium yang bisa bantu otot-otot dan pembuluh darah lebih rileks.
Tanpa pikir panjang, Udin langsung beli sekilo almond.
Besoknya, pas migrainnya kambuh lagi, dia nyemil almond sambil ngantor.
Temennya heran:
“Din, lo apaan ngemil kayak tupai nimbun makanan?”
Udin jawab santai,
“Bro, ini terapi. Makan buat kesehatan kepala, bukan buat ngisi perut!”
Ini namanya “Eating with Purpose” – Makan bukan sekadar kenyang, tapi nyari manfaat.
Kedua: Sayuran Hijau
Belum puas dengan almond, Udin lanjut riset dan ketemu pencerahan baru: sayuran hijau.
Bayam, brokoli, kangkung — semua itu kaya magnesium juga.
Jadilah dia berubah total, dari yang biasanya makan nasi goreng kornet tiap malam, sekarang malah mesen salad di kantin.
Saking seriusnya, suatu hari ada yang nyeletuk,
“Udin, lo mau jadi kelinci apa gimana, makan ijo-ijo mulu?”
Udin ketawa:
“Biarin. Mending jadi kelinci sehat daripada singa pusing.”
Ini namanya “Changing Lifestyle” – Berani ubah pola hidup buat tujuan lebih sehat.

Ketiga: Ikan Laut
Belum tuntas juga, Udin dapet info lain. Ternyata, ikan-ikanan seperti salmon dan sarden itu penuh omega-3, zat antiinflamasi yang bisa mencegah pembuluh darah otak dari drama bengkak-bengkak.
Langsung aja Udin beli sarden kalengan buat bekal.
Pas makan siang, aromanya menyebar seantero kantor.
“Buset, Din, lo buka warung seafood apa gimana?”
Udin cuma cengar-cengir:
“Ini bukan sekadar makan, ini investasi kesehatan bro!”
Ini namanya “Strategic Investment” – Berani keluar modal dikit buat keuntungan jangka panjang.
Keempat: Air Putih
Gak cuma soal makanan, Udin sadar satu hal:
Dia ini, minum air aja kayak ingusan. Sedikit-sedikit. Padahal dehidrasi itu pemicu utama migrain.
Sejak itu, dia bawa botol gede ke mana-mana. Bahkan sempat dijuluki “Tukang Galon Berjalan” sama teman-temannya.
Tapi Udin cuek aja.
Daripada diketawain sekarang, mending ketawa sehat nanti.
Ini namanya “Discipline for the Future” – Bertahan malu sebentar buat sehat seumur hidup.
Makanan yang Harus Dihindari
Tapi perjuangan belum berakhir. Ternyata, ada juga makanan yang wajib dijauhin kayak mantan toxic, kalau mau bebas migrain:
- Cokelat (sedih ya, Din?)
- Keju tua (bukan keju biasa, tapi yang udah berumur)
- Makanan olahan tinggi MSG
- Kopi berlebihan (seriusan, ini tamparan buat Udin)
Jadi, sambil ngunyah almond dan brokoli, Udin harus berbesar hati ngurangin kopi dan cokelat favoritnya.
Temennya ngeledek,
“Din, hidup lo sekarang kayak dunia tanpa warna.”
Udin jawab bijak,
“Gapapa, yang penting tanpa migrain.”
Ini namanya “Sacrifice for Peace” – Berkorban demi hidup yang lebih tenang dan nyaman.
Akhir Cerita
Tiga bulan berlalu. Udin makin sehat, jarang banget kena migrain.
Kepala gak lagi cenut-cenut tiap ada deadline numpuk.
Bosnya sampe heran,
“Din, kenapa sekarang lo lebih produktif? Rajin banget.”
Udin cuma senyum kalem sambil nyemil almond:
“Rahasia dapur, Pak.”
Dalam hati dia mikir,
“Bener kata orang tua: mencegah lebih murah daripada mengobati. Tapi mencegah lewat makanan? Itu baru upgrade premium.”
Ini namanya “Winning the Long Game” – Menang bukan karena cepat, tapi karena konsisten.
Jadi, mau bebas migrain?
Gak melulu soal obat, bro. Kadang jawabannya sesimpel: makan yang bener, minum yang cukup, dan tahan diri dari godaan-godaan kecil.
Karena, seperti yang udah dibuktikan Udin,
sehat itu bukan hadiah, tapi hasil pilihan kecil yang lo buat tiap hari.
Mau sekalian aku buatkan juga versi lain dengan gaya cerita lebih absurd sedikit?