(Kadang lebih lama dari rasa sakitnya… adalah rasa gak dianggap.)
Di suatu siang yang gerah, di tengah tugas numpuk dan deadline yang kejam, muncullah dia. Tanpa salam. Tanpa aba-aba. Migrain.
Si sakit kepala yang bukan sembarang sakit kepala.
Kalau pusing biasa itu kayak tamu yang mampir, minum teh, lalu pulang… maka migrain tuh kayak mantan yang numpang nginep padahal udah putus. Nggak tahu diri, susah diusir, dan kadang dateng pas kita lagi paling gak siap.
Tapi yang bikin kesel bukan cuma rasa sakitnya.
Tapi ketika orang-orang di sekitar kita bilang,
“Ah, palingan lo cuma capek doang. Tidur juga sembuh.”
Atau yang lebih ngeselin:
“Lo tuh terlalu manja deh. Masa migrain doang segitunya?”
Nah, ini nih. Pertanyaan klasik:
“Sebenernya, berapa lama sih migrain bisa hilang?”
Jawabannya?
Tergantung.
(Ya, jawaban paling gak memuaskan… tapi paling jujur.)
Migrain Bukan Sekadar Sakit Kepala
Migrain itu kompleks, bro. Kadang datang satu jam, kadang dua hari. Ada juga yang mampir selama 72 jam tanpa malu-malu.
Kalau kamu tipe yang kena migrain episodik, biasanya cuma 4–72 jam. Tapi kalau udah masuk ke migrain kronis, bisa lebih dari 15 hari dalam sebulan.
Bayangin.
Setengah hidup lo dalam sebulan, ditemenin nyut-nyutan.

Dan, tentu saja, obat bisa bantu. Tapi kadang bukan obatnya yang lama bekerja—tapi situasi kita yang gak mendukung untuk sembuh.
Migrain Itu Kayak Tamu Tak Diundang
Kadang dia datang karena kamu kurang tidur.
Kadang karena kamu kebanyakan tidur.
Kadang karena kamu stres.
Kadang karena kamu habis bahagia banget dan otakmu gak siap nerima euforia. (Iya, migrain tuh suka baperan.)
Dan parahnya…
Kadang kamu gak tahu penyebabnya sama sekali.
Kayak mantan yang ngambek tanpa alasan.
Tiba-tiba nyerang aja. Lalu diam. Lalu nyakitin.
Dan kamu cuma bisa rebahan, nutup mata, sambil berharap dunia berhenti muter sebentar.
Obat Cuma Bagian Kecil dari Cerita
Yes, ada triptan, ibuprofen, naproxen, sampai botox buat migrain kronis.
Tapi kita semua tahu…
Yang lebih susah dari minum obat adalah:
Minta dimengerti.
Karena saat kamu lagi terkapar, ruangan dipadamkan, suara sekecil apa pun kayak bom nuklir, dan kamu gak bisa buka laptop…
Ada aja yang nyeletuk:
“Gak masuk kerja cuma karena sakit kepala?”
Padahal kamu tahu itu bukan “cuma” sakit kepala.
Itu badai yang muter di otakmu.
Itu gempa level 8 skala Richter di dalam tengkorak.
Dan kamu bukan butuh dikasihani,
kamu cuma pengen dihormati.
Waktu Migrain Hilang, Tapi Bekasnya Enggak
Iya, migrain bisa selesai dalam beberapa jam atau hari.
Tapi efeknya? Bisa lama.
Badan lemes. Otak masih serasa di blender. Fokus buyar.
Dan kadang, yang paling bikin lelah adalah…
memulihkan kepercayaan diri.
Karena kamu jadi ngerasa kurang produktif.
Jadi ngerasa beban buat tim.
Jadi ngerasa… gak berguna.
Padahal, sakit itu bukan kelemahan.
Itu bagian dari jadi manusia.
Dan kamu gak harus jadi mesin buat dibilang rajin.
Lalu… Berapa Lama Migrain Bisa Hilang?
Secara medis: antara beberapa jam sampai 3 hari.
Secara mental: tergantung seberapa dalam kamu dipahami.
Karena migrain itu bukan hanya tentang nyeri.
Tapi tentang pemahaman.
Tentang empati.
Tentang bagaimana sakit yang gak kelihatan… kadang paling butuh pengertian.
Dan soal pertanyaan awal tadi…
Berapa lama migrain bisa hilang?
Jawabannya bisa berubah,
tapi satu hal yang pasti:
Kamu gak sendirian.
Migrain boleh datang tanpa permisi,
tapi kamu berhak untuk istirahat tanpa minta izin siapa-siapa.
Akhir kata…
Migrain itu bukan drama.
Dan kamu bukan lemah.
Kamu kuat karena masih bisa senyum,
meski kepala rasanya pecah.
Kamu keren karena masih bisa berdiri,
meski dunia rasanya muter.
Dan kamu manusia—yang gak harus selalu sempurna buat dihargai.
Kalau migrain datang lagi,
ambil waktu. Ambil napas. Ambil ruang.
Karena kamu layak untuk sembuh… dengan tenang.