Di sebuah kota kecil yang nyaris nggak keliatan di peta—saking kecilnya, kalau kamu bersin di ujung barat, bisa bikin orang di ujung timur kaget—tinggallah seorang pria bernama Arman. Arman bukan orang penting. Bukan dokter, bukan politisi, bukan juga seleb TikTok. Tapi hari itu, dia merasa seperti pusat semesta… karena sakit kepala sebelah kanannya kambuh. Lagi.

“BRAK!”

Begitu suara pintu kamar dibanting Arman. Istrinya, yang sudah biasa dengan drama mingguan ini, cuma melirik sebentar sambil nyuapin anak bungsu.

“Apa lagi, Man?” tanyanya tenang.

“Sakit kepala ini, Sayang… kayak dihantam invoice akhir bulan. Sebelah kanan doang. Sakit. Nyerinya tuh kaya ada tukang renovasi lagi ngebor otak bagian kanan!”

Istrinya mengangguk. “Udah minum air putih?”
“Udah.”
“Udah tidur?”
“Udah.”
“Udah sadar belum kalau kamu drama?”

Nah, ini dia—momen ketika Arman mulai merasa dilecehkan secara emosional. Tapi ia tak menyerah. Ia googling. Ia cari video. Ia tanya ke grup WhatsApp keluarga besar. Sampai akhirnya… dia nemu satu kesimpulan tragis:

“Apakah sakit kepala sebelah kanan bisa sembuh sendiri?”

Dan jawabannya… tergantung.

Iya. Tergantung. Persis kayak jawaban orang tua kalau ditanya, “Nanti liburan kita jadi ke Bali nggak?”
Tergantung tabungan, tergantung cucian, tergantung cuaca, dan kadang… tergantung mood Ibu.

Sakit kepala sebelah kanan itu ibarat teman lama: kadang datang diam-diam, kadang pergi tanpa pamit, dan kadang bikin kamu mikir, “Apa aku salah sesuatu kemarin?”
Tapi sebelum kamu curiga keras bahwa otakmu mungkin sudah tumbuh tumor, mari kita bahas kemungkinan-kemungkinan yang lebih masuk akal.

Kemungkinan 1: Migrain

Kalau kamu ngerasa ada sensasi berdenyut yang cenderung satu sisi, biasanya sih ini migrain. Datangnya bisa karena stres, kurang tidur, kurang ngopi, atau… kebanyakan ngopi. Ironis ya, hidup. Kadang yang bikin kamu hidup justru yang pelan-pelan membunuhmu.

Migrain itu bisa hilang sendiri. Tapi kalau tiap minggu dia datang kayak debt collector, ya mending periksa ke dokter. Jangan tunggu sampai kamu mulai manggil lemari “Bu Dokter”.

Kemungkinan 2: Tegang karena Pikiran

Sakit kepala tegang, terutama yang satu sisi, kadang cuma karena… kamu terlalu mikirin hidup. Atasanmu nyebelin. Tanggal tua belum gajian. Pasanganmu ngajak ngobrol saat kamu lagi nonton bola. Semua ini bisa bikin otot kepala dan lehermu tegang kayak benang layangan.

Biasanya bisa sembuh sendiri sih. Tapi kalau otot kepala udah kayak kawat baja, kamu butuh yang lebih dari sekadar rebahan. Mungkin… pijat. Atau resign. Yang mana duluan.

Kemungkinan 3: Masalah di Gigi atau Sinus

Nah ini nih. Sakit kepala bisa nyamar. Bisa aja itu karena gigi bungsumu lagi demo. Atau sinusmu lagi banjir. Kamu pikir otakmu yang sakit, padahal itu hanya salah paham lokasi rasa nyeri.

Kalau yang ini, biasanya nggak bakal hilang sendiri. Perlu perbaikan. Jangan salahkan kepala kalau giginya yang rusak. Itu kayak kamu marah ke nasi padahal lauknya yang basi.

Tapi… Bisa Sembuh Sendiri Nggak Sih?

Jawabannya, iya, kalau penyebabnya ringan. Misalnya karena dehidrasi, kurang tidur, atau karena kamu nonton drama Korea terlalu serius sampai lupa berkedip.

Tapi nggak bisa sembuh sendiri kalau sakitnya berhari-hari, disertai mual, penglihatan buram, atau sampai bikin kamu susah ngomong. Itu udah bukan sinetron. Itu bisa jadi film horor. Segera periksa.

Balik ke Arman.

Setelah drama kamar, pencarian Google, dan krisis eksistensial, Arman akhirnya sadar… dia cuma belum minum kopi pagi ini. Dua teguk kopi hitam, dan sakit kepala yang katanya “berasa dihantam palu Thor” itu langsung menguap seperti janji kampanye.

“Tuh kan,” kata istrinya sambil senyum sinis, “kamu tuh bukan sakit kepala. Kamu cuma butuh diperhatikan.”

Dan Arman, dengan polosnya menjawab:

“Berarti kalau tiap hari aku sakit kepala, kamu perhatiin terus dong?”

Istrinya cuma menjawab dengan lemparan bantal.

Sakit kepala sebelah kanan bisa sembuh sendiri, tapi jangan terlalu percaya diri. Dengarkan tubuhmu. Jangan terlalu cepat panik, tapi juga jangan terlalu santai. Hidup ini soal keseimbangan. Kalau kepala mulai protes, mungkin itu cara tubuh bilang:

“Bro, stop dulu. Jangan kebanyakan mikir invoice sama mantan. Rehat, bro. Rehat.”

Dan kalau sakitnya makin menjadi-jadi? Ya udah, jangan nekat. Ke dokter aja.

Karena kadang, yang paling sehat… adalah yang tahu kapan harus berhenti sok tahu.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *