(Versi yang nggak cuma bikin mikir, tapi juga bikin nyengir)

Di sebuah kantor penuh deadline, drama, dan kopi sachet yang udah lebih banyak gula daripada kopi, tinggalah seorang pegawai bernama Dodi. Tiap hari mukanya murung kayak sinetron jam 7 pagi, dan satu hal yang selalu ia bawa ke mana-mana: migrain.

“Kenapa gue gampang banget kena migrain, ya?” tanya Dodi suatu hari, sambil megang pelipis kayak tokoh antagonis sinetron yang baru ditinggal suami.
Jawaban temannya simpel:
“Karena hidup lo isinya overthinking, kerjaan nggak kelar-kelar, dan tidur kayak kelelawar jet lag.”
Ini namanya: “Lifestyle Bomb” – Hidup lo sendiri yang ngebom kepala lo pelan-pelan!

Setiap pagi, Dodi bangun bukan karena alarm. Tapi karena suara notifikasi kerja. Bahkan ayam aja kalah duluan.
Belum juga sikat gigi, udah baca chat bos:
“Laporan udah di-email, kan?”
Padahal semalam baru tidur jam 2, itu pun abis mikirin mantan yang update foto lamaran.

Nah, ini salah satu penyebab migrain paling underrated: Kurang tidur dan stres akut.
Kepala lo butuh istirahat, bukan drama Korea ditonton 8 jam nonstop sambil kerjain Excel.
Ini namanya: “Brain Overuse Syndrome” – Otak lo dipaksa kerja 25 jam sehari. Mau nggak ngamuk?”

Dodi pun coba berubah. Dia minum air putih, jalan pagi, meditasi, tapi… masih aja migrain.
Ternyata oh ternyata, tiap pagi dia sarapan mie instan plus kopi 3 gelas.
Temennya nyeletuk,
“Bro, otak lo bukan data center. Nggak bisa dipancing kafein dan MSG tiap hari!”

Ini namanya: “Trigger Food Attack” – Apa yang lo makan bisa jadi penyebab kepala lo ngebul!

Lalu ada hari di mana Dodi niat banget hidup sehat. Dia bawa bekal, tidur cukup, dan nggak buka email setelah jam 7 malam.
Tapi… migrain masih datang.
Sampai akhirnya dia sadar: tiap kali cuaca mendung, kepala langsung cenat-cenut.
Makanya jangan sombong sama alam. Langit mendung bisa bikin hati galau dan kepala zonk.
Ini namanya: “Weather Mood Swing” – Cuaca juga bisa jadi dalang sakit kepala lo!

Belum selesai. Migrain makin rajin dateng tiap kali Dodi kena paparan sinar terang atau suara berisik.
Contoh: tetangga renovasi rumah pas weekend, atau lampu di kantor kayak sinar ilahi.
Cahaya terlalu terang dan suara bising itu ibarat DJ buat otak penderita migrain.
Ini namanya: “Sensory Tsunami” – Ketika mata dan telinga lo ngambek bareng!”

Tapi kisah belum habis.

Suatu hari, Dodi ke dokter spesialis. Setelah pemeriksaan panjang, dokter nanya,
“Kamu sering telat makan, ya?”
Dodi: “Hehe… iya, dok. Kadang siang baru sarapan, malam baru makan siang.”
Dokter cuma senyum, lalu bilang:
“Gimana otak mau kerja normal kalau suplai energinya kayak wifi lemot? Telat makan bikin kadar gula darah lo naik-turun kayak harga cabe.”

Ini namanya: “Glucose Rollercoaster” – Otak lo bukan wahana Dufan, jangan diajak naik-turun terus!”

Nah, terakhir nih… Penyebab migrain paling misterius: Genetik!
Iya, kalau orang tua lo migrain-an, kemungkinan besar lo juga kebagian.
Migrain itu kayak warisan, tapi bukan rumah atau tanah, melainkan denyutan maut di pelipis.
Ini namanya: “Hereditary Headache” – Hadiah dari silsilah keluarga yang bikin pengen rebahan!”

Jadi, apa penyebab gampang migrain?
Jawabannya nggak satu. Bisa karena gaya hidup, makanan, cuaca, suara, cahaya, bahkan faktor keturunan.
Migrain itu bukan sekadar sakit kepala biasa. Kadang dia muncul karena lo udah terlalu banyak ngorbanin waktu istirahat buat ngejar hal-hal yang bahkan nggak bikin lo bahagia.

Dan saat akhirnya Dodi sadar semua penyebab itu, dia ngambil keputusan berani:
Resign?
Bukan.
Dia beli bantal ortopedi, lampu tidur remang, air purifier, dan mulai olahraga ringan tiap pagi.
Bukan karena pengen jadi atlet, tapi karena pengen hidup tenang tanpa harus megang pelipis tiap hari.

Ini namanya: “Taking Back Control” – Saat lo sadar, kepala lo bukan milik kantor atau mantan. Tapi milik lo sendiri.”

Jadi, kalau lo juga gampang migrain, coba deh periksa ulang:
Apa lo udah tidur cukup?
Makan teratur?
Ngurangin drama dan sinar lampu menyilaukan?
Atau mungkin… lo cuma butuh hidup yang lebih santai, tanpa terlalu mikirin hal-hal yang bahkan nggak bisa lo kontrol?

Karena, kadang obat terbaik buat migrain itu bukan cuma tablet, tapi… hidup yang lebih waras.
Dan, kopi secukupnya, bro. Jangan tiga gelas sekaligus. Kepala lo bukan blender!

TAMAT.
Mau sakit kepala hilang? Jangan cuma minum obat. Kurangi juga hidup yang bikin otak lo meledak kayak popcorn microwave.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *