Di sebuah kantor antah-berantah yang penuh deadline dan kopi sachet, tinggallah seorang karyawan bernama Rio. Kerjaannya? Stresin tiap hari. Hobi? Pura-pura sibuk pas bos lewat. Tapi Rio punya satu musuh bebuyutan yang lebih kejam daripada HRD, lebih menyiksa dari notifikasi pinjol: migrain.
Suatu hari, Rio lagi ngerjain laporan sambil nunduk di meja. Tiba-tiba, BRAKK! Kepalanya serasa dihantam panci emak-emak yang lagi PMS. Sakitnya? Jangan tanya. Rasanya kayak otak dicekek, tapi dari dalam.
Rio langsung bangkit dan ngeluh,
“Aduh… migrain gue kambuh. Padahal baru makan cokelat dikit doang.”
Tuh kan.
Ini namanya “Kena Karma Manis” – Makan manis, sakit pun menangis.
- Pantangan Rasa Manis Berlebihan
Siapa yang gak doyan cokelat? Tapi buat penderita migrain, cokelat itu ibarat mantan toxic: kelihatannya manis, tapi ujung-ujungnya nyakitin.
Cokelat, keju tua, es krim, minuman kemasan – semua itu bisa jadi trigger. Kenapa? Karena mereka mengandung tyramine, si pengacau neurotransmitter di otak. Kalo kamu punya bakat migrain, makanan kayak gini bisa nyulut ledakan otak kecilmu.
Jadi kalau kamu lagi senyum-senyum sambil ngemil cokelat, terus tiba-tiba pusing sebelah?
Selamat.
Itu namanya “Cinta Bertepuk Sebelah Kepala”.
- Pantangan Tidur Seenaknya
Rio punya kebiasaan tidur jam 3 pagi, bangun jam 6, terus pura-pura fresh di depan Zoom meeting. Tapi otaknya gak bisa diboongin.
Satu hari, pas habis begadang main game dan nonton series tentang pembunuhan yang belum ketahuan siapa pelakunya, migrain Rio datang tanpa salam. Kayak mantan yang tiba-tiba minta balikan, tanpa permisi dan penuh luka lama.
Ini namanya “Tidur Ngaco, Migrain Dateng” – Begadang bukan tanda produktif, tapi tiket masuk neraka kepala.

- Pantangan Stres yang Gak Diolah
Kamu pernah ngerasa kesel tapi gak bisa marah? Terus diem aja, tahan-tahan, sampe akhirnya… BOOM! Migrain datang kayak demo massa.
Nah, stres itu bukan cuma bikin hati gundah. Dia juga ngasih efek samping ke pembuluh darah di otak. Ujung-ujungnya, migrain pun bersenandung pelan di kepala kita, “Aku datang membawa penderitaan~”
Rio pernah ngalamin ini pas dikejar deadline sama bos yang suaranya lebih nyaring dari toa masjid. Tapi karena gak bisa protes, akhirnya kepala dia yang ngamuk.
Ini namanya “Silent Rage Syndrome” – Marah dipendam, migrain berkembang.
- Pantangan Cahaya Terang dan Bau Menyengat
Pernah ke ruangan kerja yang lampunya kayak panggung konser? Atau duduk deket temen yang parfumnya kayak tumpahan toko kosmetik?
Itu semua pantangan migrain! Cahaya yang terlalu terang bisa memicu pusing mendadak. Belum lagi bau tajam seperti parfum, bensin, atau… nasi goreng gosong. Otak langsung nge-freeze.
Rio pernah duduk deket meja resepsionis yang hobi nyemprot ruangan tiap 5 menit. Belum 10 menit, kepalanya udah kayak gendang pecah.
Ini namanya “Aroma Neraka” – Wangi berlebihan, kepala kena imbasnya.
- Pantangan Melewatkan Makan
Jangan coba-coba diet ekstrem atau skip sarapan kalau kamu pengidap migrain. Karena buat orang kayak Rio, telat makan = kepala kayak dihantam fakta mantan udah nikah duluan.
Gula darah turun drastis bisa jadi alarm bahaya buat otak. Dan akibatnya? Migrain nyelonong masuk tanpa aba-aba.
Rio pernah coba diet IF (intermittent fasting). Katanya biar sehat dan glow up. Tapi yang glow malah matanya karena kebanyakan melek, dan yang up cuma tekanan darahnya.
Ini namanya “Ngaku Diet, Tapi Sakit” – Kejar gaya hidup sehat, lupa cara bertahan hidup.
- Pantangan Kopi Berlebihan
Kopi itu sahabat sekaligus pengkhianat. Satu cangkir bisa bikin melek dan semangat. Dua cangkir mulai deg-degan. Tiga cangkir? Ya silakan nikmati konser rock di kepala lo sendiri.
Kafein bisa jadi penyelamat sekaligus pemicu. Minum secukupnya, jangan sampe over. Karena kalau tubuh udah candu kafein, terus lo berhenti mendadak… selamat datang withdrawal migrain.
Rio pernah ngambek gak minum kopi seharian. Katanya mau “detox”. Yang terjadi? Dia detox ke kasur sambil meringis.
Ini namanya “Candu Tanpa Ampun” – Kebanyakan manja sama kafein, kepala jadi korban.
Akhirnya Rio Belajar…
Setelah sekian lama jadi korban setia migrain, Rio pun sadar: yang bikin hidup pusing bukan cuma kerjaan, tapi juga gaya hidup.
Mulai dari makanan, pola tidur, stres, sampe kebiasaan-kebiasaan kecil yang dianggap sepele… semuanya bisa jadi pintu masuk migrain. Dan kalau udah datang, dia gak ngetuk pintu. Dia langsung dobrak, bawa koper, dan nginep seminggu.
Jadi buat lo semua yang sering sakit kepala sebelah dan ngerasa dunia gak adil, coba tengok lagi pola hidup. Jangan-jangan, musuh lo bukan di luar sana. Tapi di dapur, di kasur, atau di playlist YouTube lo yang isinya teori konspirasi jam 2 pagi.
Ini namanya “Knowing Your Enemy” – Pahami dulu penyebabnya sebelum nyalahin nasib.
Karena dalam hidup ini, kadang yang bikin pusing bukan kenyataan…
Tapi keju mozarella yang lo makan diam-diam semalam.