(Sebuah kisah tragikomedi dari dunia yang muter-muter sendiri)
Di sebuah kota kecil yang anteng, tinggal seorang bapak bernama Pak Rino. Kerjaannya ya standar warga plus empat puluh: bangun, ngopi, kerja, pulang, rebahan, scroll-scroll sampai ketiduran. Tapi sejak seminggu terakhir, ada yang aneh.
Setiap kali dia bangun dari duduk, dunia kayak baru habis disetel di mode “spin”. Langit-langit goyang, lantai kayak kapal laut, dan Pak Rino langsung pegangan kursi sambil komat-kamit.
“Istri gue masak apa sih semalem? Kok kayaknya tiap hari efeknya kayak habis naik bianglala…” pikir Pak Rino.
Ini namanya: “Feeling like the Earth is on a rollercoaster” – alias gejala utama vertigo. Bukan cuma pusing biasa, ini tuh sensasinya kayak dunia sengaja diajak goyang dangdut versi ekstrem.
Tapi tunggu, bukan cuma itu.
Suatu malam, waktu dia lagi asyik nonton sinetron sambil ngemil kerupuk, tiba-tiba matanya merem melek. Bukan karena baper liat tokoh utama diselingkuhin, tapi karena lampu ruang tamu terasa kayak strobo konser EDM.
“Waduh, mata gue kedap-kedip sendiri nih. Apa gue kerasukan WiFi tetangga?”
Ini namanya: “Visual Disturbance” – gangguan penglihatan karena otak bingung nerima sinyal dari telinga dalam yang rusak. Makanya, kadang kepala pusing tapi mata juga ikutan salah fokus.
Besok paginya, istri Pak Rino kaget karena nemu suaminya tidur di lantai dapur sambil mangap. Bukan karena masuk angin, tapi karena tiap kali Pak Rino coba berdiri, badannya langsung goyang kiri-kanan kayak bambu ditiup angin.
“Pa, kamu kenapa sih?”
“Mah… aku gak mabuk. Cuma dunia ini aja yang nggak stabil…”
Ini namanya: “Loss of Balance” – vertigo bukan cuma di kepala, tapi bisa bikin tubuh kehilangan arah. Jalan kaki bisa miring kayak jalur lari Formula 1, berdiri pun butuh pegangan.
Belum cukup sampai di situ. Setelah berhasil diseret istri ke klinik, Pak Rino curhat ke dokter.
“Dok, saya tuh kayak habis naik komidi putar 3 putaran, terus langsung dikasih ujian matematika. Pengen muntah, tapi juga pengen tidur…”

Dokternya cuma senyum dan nulis di buku: “kemungkinan besar BPPV” – singkatan dari Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Bahasa gampangnya: vertigo yang datang pas posisi kepala berubah.
Ini namanya: “Triggered by Movement” – kepala agak nunduk aja bisa langsung bikin sistem keseimbangan kacau. Apalagi kalau bangun dari tidur kayak Pak Rino? Wah, udah kayak alarm tsunami.
Dan, seperti kisah tragis yang lengkap, tentu harus ada plot twist: telinga Pak Rino pun ikut-ikutan.
Tiba-tiba ada suara berdengung di satu sisi telinganya. Bukan suara malaikat atau bisikan istri yang pengen tas baru, tapi suara “ngiiiiiiiiing” yang nggak ilang-ilang.
Ini namanya: “Tinnitus” – suara misterius dari dalam tubuh sendiri. Biasanya barengan sama vertigo karena pusat keseimbangan letaknya deketan banget sama rumah siput alias koklea di telinga dalam.
Nah, saat semua gejala udah ngumpul di satu tubuh, lengkap dengan mual, muntah, dan rasa lemes kayak habis digosipin sekampung, Pak Rino pun sadar…
“Kayaknya ini bukan masuk angin biasa, Mah.”
Istrinya cuma nyengir, “Ya iya lah, Pa. Vertigo tuh. Pusing kelas internasional.”
Ini namanya: “Early Diagnosis Saves Marriages” – karena makin cepat ngerti gejalanya, makin cepat juga bisa ditangani. Nggak perlu tiap hari drama pusing sambil nyalahin sambel buatan istri.
Lalu, apa yang bisa dilakukan?
Nah, ini bukan cerita superhero yang selesai begitu aja. Tapi Pak Rino, setelah diberi latihan sederhana buat mata dan kepala, serta dikasih obat penenang labirin di dalam telinganya, akhirnya mulai membaik. Tentu dengan syarat: gak boleh sembarangan gerak, gak boleh kurang tidur, dan gak boleh ngegas pas istri nyuruh nyapu.
Kini, tiap kali kepala mulai oleng, Pak Rino langsung sadar.
“Oke, ini bukan dunia yang muter. Ini sinyal kalau gue butuh istirahat.”
Dan ini namanya: “Listening to Your Body” – karena tubuh tuh pintar, asal kita mau dengerin.
Jadi…
Kalau suatu hari kamu bangun tidur dan merasa kayak abis muter lima kali sambil ditutup matanya, jangan langsung panik. Tapi juga jangan diabaikan. Bisa jadi itu bukan karena nonton film horor semalam, tapi pertanda kalau kamu sedang bertamu ke dunia vertigo.
Penutup
Ciri-ciri sakit kepala vertigo itu bukan cuma “pusing doang”. Tapi pusing yang beda level. Sensasinya muter, bisa disertai gangguan mata, telinga, bahkan keseimbangan tubuh. Bisa datang tiba-tiba, dan kadang pergi sesuka hati. Tapi kalau kamu udah tahu tanda-tandanya, kamu bisa nyegah sebelum makin parah.
Karena pada akhirnya, ini bukan soal siapa yang kuat nahan pusing…
Tapi siapa yang cukup sadar buat bilang: “Oke, tubuh gue butuh bantuan.”
Dan itu namanya: “Bravery in Listening” – keberanian sejati bukan saat kita melawan, tapi saat kita mengakui kelemahan dan mencari solusi.
Begitulah, kisah Pak Rino dan dunia yang muter sendiri.
Jadi, kamu sendiri, kapan terakhir kali dengar dunia bilang: “Woy, pelan dikit napa?”