Di suatu pagi yang damai—setidaknya damai bagi tetangga—seorang ibu muda bernama Rika mendadak melempar remote ke sofa sambil meringis. Tangannya refleks menekan pelipis sebelah kanan.

“Duh… datang lagi nih migrain sebelah kanan!”

Anaknya yang baru duduk di kelas dua SD cuma ngelirik sebentar, lalu balik lagi main game. Suaminya, seperti biasa, pura-pura sibuk nyari kaos kaki yang jelas-jelas nempel di bahu kanan.

Begini nih, kisah klasik rumah tangga modern. Tapi pertanyaannya: kenapa migrainnya selalu mampir di sebelah kanan? Apakah sisi kiri merasa tersisihkan?

Ini namanya: “Migrain With Direction” – bahkan sakit kepala aja punya GPS.

  1. Sakit Kepala atau Sakit Hati?

Jadi begini. Tubuh manusia itu unik. Bahkan rasa sakit pun bisa milih tempat. Tapi khusus migrain sebelah kanan, ada beberapa biang kerok yang cukup “konsisten” menampakkan diri.

Pertama, stres sepihak. Iya, kamu nggak salah baca. Kadang yang kepikiran cuma separuh—misalnya sebelah kanan otak, yang ngurus logika, kerjaan, duit, tagihan, cicilan, dan… promo Shopee.

Ini namanya: “Overthinking Lokal” – saat yang kerja keras cuma satu sisi otak.

  1. Tidur Miring, Efeknya Nggak Main-Main

“Ah, mungkin gara-gara aku tidur miring ke kanan semalaman,” kata Rika sambil narik selimut. Nah! Bisa jadi benar. Posisi tidur bisa mengganggu sirkulasi darah dan otot leher.

Leher ketarik, bahu ketekan, darah tersumbat dikit, jadilah dia: migrain sebelah kanan nongol kayak mantan yang belum move on.

Ini namanya: “Salah Posisi, Salah Hari” – tidur miring bisa bikin hari jadi miring juga.

  1. Minum Kopi, Tapi Lupa Minum Air Putih

Kopi bikin melek? Yes. Tapi juga bikin dehidrasi kalau nggak diimbangi air putih. Nah, dehidrasi ini kadang ngefeknya di kepala bagian kanan, apalagi kalau pembuluh darah di situ lagi sensi.

Minum kopi dua gelas, tapi air putih cuma setetes dari embun pagi? Wajar aja kalau kepala kanan protes.

Ini namanya: “Dehidrasi Selektif” – kepala kanan doang yang ngambek.

  1. Masalah Mata yang Sering Diabaikan

Pernah nggak ngerasa capek ngeliatin layar terus-terusan? Bisa jadi matamu—khususnya yang kanan—kerja rodi gara-gara kebiasaan nonton sambil miring. Atau, karena posisi cahaya lampu selalu dari kiri.

Mata kanan kecapekan, saraf optik ikutan ngambek. Lahirlah migrain.

Ini namanya: “Mata Lelah, Kepala Ikut Lemah” – efek dari gaya hidup rebahan akut.

  1. Hormonal? Bisa Jadi!

Buat yang perempuan, migrain sebelah kanan kadang muncul secara konsisten menjelang atau saat menstruasi. Hormon estrogen itu kadang suka bikin drama sendiri.

Migrainnya muncul kayak sinyal Wi-Fi, kadang ada, kadang nggak, tapi pas butuh banget—eh, nyolot.

Ini namanya: “Hormonal Havoc” – migrain karena hormon, bukan karena mantan.

  1. Trigger Makanan: Dari Coklat Sampai MSG

“Aku makan coklat kemarin, terus migren deh.”
“Lah aku malah gara-gara makan mie instan.”

Beberapa makanan kaya MSG, coklat, keju tua, sampai makanan kalengan bisa memicu migrain. Tapi entah kenapa, kadang cuma sebelah yang nyaut.

Ini namanya: “Makanan Satu, Efeknya Sebelah” – tubuh itu unik, reaksinya bisa random.

  1. Saraf Trigeminal yang Drama

Nah, sekarang kita serius dikit. Di kepala kita ada satu saraf besar bernama trigeminal. Saraf ini kayak call center-nya rasa nyeri. Dia bisa aktif mendadak karena tekanan, infeksi, atau perubahan suhu ekstrem.

Kalau bagian kanan saraf ini yang aktif, ya migrain-nya juga bakal muncul di kanan. Simpel, tapi menyakitkan. Kayak lihat gebetan nikah sama orang lain.

Ini namanya: “Saraf Galak” – satu sentuhan kecil, satu dunia sakit.

  1. Masalah di Leher dan Bahu Sebelah Kanan

Kadang migrain bukan berasal dari kepala itu sendiri, tapi dari bawah—dari leher dan bahu kanan yang tegang. Apalagi kalau kamu kerja depan laptop seharian tanpa stretching.

Otot yang kaku bisa menekan saraf, menyebabkan nyeri yang menjalar ke kepala sebelah kanan.

Ini namanya: “Ketegangan Berjenjang” – dimulai dari bahu, berakhir di pelipis.

Jadi, Apa Solusinya?

Kalau kamu sering banget kena migrain sebelah kanan, mungkin udah waktunya:

  • Kurangin kopi, lebihin air putih.
  • Tidur jangan miring terus ke kanan.
  • Atur pencahayaan dan posisi duduk saat kerja.
  • Rutin peregangan, khususnya leher dan bahu.
  • Coba relaksasi atau meditasi, biar otak kanan nggak kerja lembur terus.
  • Dan tentu saja, kalau makin parah: ke dokter ya.

Ini namanya: “Responsibility” – migrain itu boleh ditertawakan, tapi tetap harus diselesaikan.

Akhirnya, Rika pun mengubah kebiasaannya. Sekarang dia lebih rajin stretching, minum air putih, dan tidur dengan bantal yang pas.

Migrain sebelah kanan? Masih sesekali mampir. Tapi nggak segalak dulu.

Ini namanya: “Peaceful Recovery” – saat kepala damai, hidup pun lebih tenang.

Jadi, kamu sering migrain sebelah kanan juga? Jangan-jangan bukan cuma karena fisik… mungkin karena terlalu mikirin orang yang nggak mikirin kamu juga.

Itu namanya: “Migrain Perasaan” – dan itu butuh healing, bukan hanya obat.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *